Friday, June 26, 2020

Aku Harus Berlari



Andai aku ingin kebaikan untuk diriku mengapa aku masih enggan untuk bersujud?
Ketika hati ini bercampur aduk antara kegelisahan dan kegalauan, mengapa aku melupakan DIA yang bisa membuat hati menjadi tenang?
Ketika harapan agar keburukan itu menjauh namun kenapa aku malah mendekati larangan dan larangan yang senantiasa aku lakukan?
Saat berusaha ingin berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain disaat itupun aku masih selalu lupa kepadaNYA yang pasti sudah menyiapkan kisah terbaik di ujung harapan sana..
Aku hanya manusia.. Banyak salah.. Namun masih bisa taubat.. Masih bisa memperbaiki diri.. Yang tak tahu apa besok lusa masih bisa berjalan di atas bumi...
Aku harus berlari.. Fastabiqul khaoiroot.. Sekarang atau aku takut malakul maut mendahuluiku...
(nasihat untukku di ujung rasa lelah).


@bu 5@lw@

Yang sabar ya....




Usangnya sebuah nilai kelemah lembutan dari dinamika kehidupan kita di waktu kebelakang ini, dari tatanan rumah tangga, pekerjaan bahkan kehidupan perjalanan di jalan raya seakan menjadi hal biasa yang kita lihat dan tengok di kanan kiri kita...
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits:
“Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya”(HR. Abu Dawud, sanad: shahih).
Memang banyak yang mengundang emosi.. Memercik dinamit dinamit kecil yang siap meledak.. Tapi pahamilah islam agama kita mengajarkan kelemah lembutan bahkan saat kita memperlakukannya kepada hewan yang akan kita sembelih. Terlebih lagi orangtua kita, pasangan kita adalah yang paling berhak kita berbuat kebaikan kepadanya, berlemah lembut kepadanya...
Karena sungguh.. Badai yang besar tidak akan sanggup membuka simpul tali.. Kita harus sabar.. Sedikit demi sedikit.. Agar simpul itu terbuka...

@bu 5@lwa.

SEMUA AKAN MASUK




Sebuah Pintu yang pasti dimasuki….
Saudaraku… Sebuah pintu yang pasti akan dimasuki oleh setiap manusia ialah kematian… kematian itu adalah pintu dimana setiap orang akan memasukinya.. ia bekerja sesuai ketetapan dari Rabb pencipta makhluk tanpa mengundurkan atau memajukannya sebagaimana firman Allah Azza Wa Jalla dalam surat Al A’raaf ayat 34:
“Tiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya.” (al-A’raaf: 34)
Hati yang sedih dengan cobaan kematian adalah merupakan fitrah manusia, dimana hal ini pun dirasakan oleh panutan kita suri tauladan kita Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam tatkala anak beliau Ibrahim wafat :
Dari sahabat Anas bin Malik Radhiallaahuanhu pernah meriwayatkan ketika putra Rasulullah Ibrahim akan meninggal, ia datang menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedangkan Ibrahim nafasnya sudah terengah-engah, maka kedua mata beliaupun berlinang air mata.
Dalam riwayat lain disebutkan beliau mengambilnya dan meletakkannya di atas pangkuan sambil berkata: "Wahai anakku! Aku tidak memiliki hak kuasa apapun yang dapat kuberikan kepadamu di sisi Allah". Melihat Nabi menangis Abdurrahman bin Auf dan Anas radhialallhuanhu lalu bertanya:
"Wahai Rasulullah mengapa Anda menangis? Bukankah Anda telah melarang menangis?'
Beliau menjawab : "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya tangisan itu adalah rahmat, dan barangsiapa tidak memiliki kasih sayang maka ia tidak mendapatkan kasih sayang", kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya mata bisa berlinang, hati juga bisa berduka namun kita hanya bisa mengucapkan yang diridhai Rabb kita. Wahai Ibrahim, sungguh kami sangat bermuram durja karena berpisah denganmu." (HR. Al-Bukhari dan Musim).
Saudaraku.. Airmata adalah kasih sayang.. namun janganlah tangisan itu dijadikan ratapan karena Rasulullah Shallahualaihi wasalam melarang kita untuk meratap sebagaimana sabda beliau :
“Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek saku, dan berseru dengan seruan Jahiliyyah “ (H.R al-Bukhari dan Muslim)
“Dari Asid bin Abi Asid dari wanita yang dibaiat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, ia berkata: Di antara perjanjian yang diambil oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dari kami adalah agar kami tidak bermaksiat kepadanya, tidak mencakar wajah, tidak berseru : Celaka!, tidak merobek saku, tidak menjambak rambut (pada saat bersedih) “ (H.R Abu Dawud)
Ya saudaraku… ingatlah Rasul kita yang mulia Shalallahu alaihi wasalam menjelaskan bahwa mayyit itu akan di adzab oleh ratapan keluarganya.. dijelaskan dalam hadist yang bersumber dari beliau Shalallahu alaihi wasalam :
“dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam : Mayit diadzab di kuburnya karena diratapi” (Muttafaqun alaih). Diriwayatkan juga oleh alBukhari dan Muslim yang semisal dengan itu dari alMughirah bin Syu’bah radhiyallaahu anhu
Saudaraku.. jika orang yang Allah kembalikan itu adalah orang yang kita cintai seperti orangtua kita, ibu kita ayah kita.. maka Rasul kita mengajarkan untuk mendoakan mereka.. karena ini adalah amal jariah bagi mereka amal yang tidak akan pernah putus pahalanya walaupun orang tersebut sudah meninggal dunia.. sebagaimana sabda nabi :
“Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: [1] sedekah jariyah, [2] ilmu yang diambil manfaatnya, [3] anak sholih yang mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim no.1631)
Ya saudaraku.. anak sholeh akan bermanfaat untuk orangtuanya kelak karena ia adalah hasil usaha dari orangtua sebagaimana yang Allah firmankan :
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39)
Saudaraku… semoga Allah menjadikan kita termasuk dari anak-anak sholeh dan sholehah yang akan senantiasa mendoakan orangtua kita.. orang yang kita sayangi..
Nasihat untuk diriku…..
(Abu Salwa Rahmat Hidayat)
Ditulis diKantor penghubung Kepulauan Seribu.

Komentar


Indikator Agamamu.....




AGAMAMU.... TERGANTUNG AGAMA TEMAN DEKATMU...
Saudaraku... sudahkah kita perhatikan dengan siapa kita berteman ? sudahkah kita berteman dengan orang-orang yang menjadikan kita ingat kepada Allah? ataukah teman-teman kita masih orang-orang yang melalaikan kita dari mengingatNya?
Saudaraku.. tahukah engkau bahwa Rasulullah Shalallahu alaihiwasalam bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927) bahwa "Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman." Teman disini adalah teman dekat.. teman tempat dimana kita mencurahkan hati kita kepadanya, teman yang selalu kita bersamanya.. maka perhatikanlah saudaraku....
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
saudaraku .... perhatikanlah... jika kita memiliki teman yang buruk maka hal tersebut akan merusak agama seseorang, dan jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat, hal ini Allah tegaskan dalam Al Quran : “ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29).
Teman itu...... ada juga yang akan memberikan syafaatnya kepada kita... sudahkah kita menyiapkan teman-teman yang baik dan sholeh yang akan mengisi shof-shof jika jenazah kita di shalatkan kelak? Rasulullah bersabda : Jika ada seorang muslim yang meninggal kemudian dishalati oleh 40 orang, yang mereka tidak ‎menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka Allah akan kabulkan syafaat mereka. (HR. ‎Muslim 948). ‎
Saudaraku pernahkah engkau membaca hadist nabi riwayat imam muslim ini
"Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim).
Saudaraku.... jika nanti kalian tidak melihat aku di surga... maka cari aku... mohonlah kepada Allah katakan bahwa aku pernah mengingatkan kalian untuk mengingat Allah.
sebagaimana perkataan Ibnul Jauzi : Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Abu Salwa Rahmat Hidayat.

Dia yang baik



Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang mentauhidkan Allah.. Karena ia tahu.. Dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah adalah syirik.
Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang menjaga Sholatnya.. Karena ia tahu.. Agamanya akan runtuh jika tanpa ia jaga tiangnya.
Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang 17 rakaat wajibnya ia lakukan di masjid.. Karena ia tahu.. Kebaikan yang banyak akan ia dapatkan.
Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang berbakti kepada orangtuanya.. Karena ia tahu.. Itulah Pintu surga yang paling tengah dan yang paling baik..
Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang memiliki akhlak baik.. Karena ia tahu.. Sebaik baiknya laki-laki kata Rasulullah adalah orang yang baik terhadap istri-istrinya (keluarganya).
Laki-laki yang baik itu.. Adalah laki-laki yang memperhatikan sholat istrinya.. Anaknya.. Karena ia tahu.. Sakinah mawaddah dan warohmah tidak akan datang hanya bersama dengan ucapan selamat..
Dan laki-laki yang baik itu.. Akan di dapat oleh wanita yang baik-baik pula..

@bu 5@alwa

Tatkala Bahteraku karam




        
Wahai Robb masih nampak dalam ingatanku tatkala ia ucapkan "kuterima nikahnya fulanah binti fulan" yang telah menghalalkan apa yang sebelumnya diharamkan.
Wahai Robb masih belum terlupa tatkala tangannya aku cium pertanda penghormatan pertamaku kepadanya...
Wahai Robb masih belum hilang rasanya aku mengandung dan melahirkan putra2 ku yang bernasab kepada namanya....
namun mungkin ketetapan takdir yang tertuliskan atasku 50.000 tahun sebelum Engkau menciptakan langit dan bumi telah memberikanku pelajaran, bahwa cinta antar bani adam takkan bisa selaras tatkala ia tidak beringingan sejalan dengan cara mencintaimu wahai Rabb..
dia yang dahulu kuharapkan mampu menjadi pemimpin dan membimbing ku dan anak-anakku bersama di dunia dan disurgamu kelak, namun kini dia adalah pelajaran berharga yang menjadi pengingatku akan hadist nabi Shalallahu alaihi wasalam yang mengatakan kepada para orangtua : Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Mungkin dahulu aku lupa akan kebaikan agama dan akhlaknya... mungkin aku dahulu belum mengetahui bagaimana agama dan akhlaknya.... atau mungkin dahulu aku menginginkannya hanya karena dunia.,... itulah diriku... sebagaimana halnya anak cucu adam tak pernah lepas dari dosa dan kesalahan... dan aku sadar.. semua musibah, ujian yang menimpaku tak lain adalah karena dosa dosa ku.... aku teringat firman Allah dalam Al Quran “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
Wahai Robb yang ada di langit, tatkala badai itu datang... maka kesabaran kami tak mampu bertahan diatasnya... memang benar... badai yang besar itu takkan mampu membuka simpul tali... aku hanya sebuah tulang rusuk yang bengkok... yang akan patah jika ia dipaksa dengan kasar dalam merubahnya...
Jika aku bisa memilih takdir... aku ingin memiliki suami seperti Muhammad Bin Abdullah Rasulullah Shalallahu Alaihiwasalam...
Jika aku bisa memilih takdir.... aku ingin memiliki suami seperti Abdullah bin Abu Kuhafah Abu Bakar Assiddiq...
Jika aku bisa memilih takdir..... aku ingin memiliki suami semacam gagahnya Umar Bin Khattab....
Jika aku bisa memilih takdir.. aku ingin memiliki suami seperti Ustman bin Affan...
Jika aku bisa memilih takdir ya Robb aku ingin memiliki suami sekaliber Ali bin Abi Thalib...
Tapi... akan tetapi dialah suamiku.... dialah ayah dari anak-anakku... dialah orang yang darahnya mengalir di dalam darah anak-anakku,... dialah... dialah.. yang tatkala emosi layaknya seorang yang tak pernah lepas dari tongkatnya...
Dialah... yang dahulu aku panjatkan dalam setiap doa-doaku yang kini telah menyimpan hati yang lain di kedua matanya... dialah... dia yang dahulu aku merasa bangga tatkala di panggil nyonya sebelum disebutkan namanya...
Dialah yang dahulu.... aku bangga-banggakan diantara orang tua dan teman-temanku... dialah.. dialah...
Namun kini.. aku dihadapkan pada tenggelamnya bahtera yang selama ini kami naiki... kami hampir tenggelam.. namun syukur itu masih aku lantunkan atas nikmatMu atas kedua Ibu Bapakku.. yang selalu memberikan 11 Maaf tatkala diri ini melakukan 10 kesalahan, yang masih mampu memberikan aku kekuatan untuk berkata masih ada hari esok untuk aku dan buah hatiku...
Wahai Robb... Maafkan hati yang sudah terpecah belah dan hancur ini... Maafkan aku yang telah menjadikan anak buah Iblis bangga akan pekerjaannya... sebuah hadist dari nabimu yang membuatku aku sedih telah membantu anak buah iblis bekerja.. yaitu hadist.. “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813)
Wahai Robb... Bantu aku perbaiki diri ini... Karena balasan dari kebaikan adalah kebaikan.... aku ingin menjadi lebih baik.. agar aku mendapat salah satu takdir baik itu untuk imam ku kelak... karena aku beriman dengan firmanMU yang berkata bahwa wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik...
Karena... Kebaikan setelahnya akan datang setelah kebaikan sebelumnya aku lakukan.....
Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusanMu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.” (HR. Ahmad: 1/391, dishahihkan oleh Al Al Bani)
Untukmu......................
(Abu Salwa Rahmat Hidayat)
di Tulis di Pusat Kota Jakarta
16 Shofar 1440 H
25 Oktober 2018.

Sabar dengan sabar yang indah




Ada hal yang tak bisa diungkap
Tentang kita yang memiliki buku dengan cover yang sama.
Dia yang dulu aku impikan menjadi tua bersama, kini tak lagi memberi harapan yang hanya membuat hati ini hancur berkeping-keping.
Apa yang harus kubuat? Apa dengan pasrah? Tidak juga.. Aku harus sabar.. Sabar menunggu Allah menggantinya dengan dia yang nantinya bisa aku dibelakangnya mengucapkan Aamiin..
Sabar... Fashbir shobron jamiila.. Seperti itu yang Allah inginkan... Sabarlah dengan sabar yang indah...


@bu 5@lw@
  

Tuesday, June 23, 2020

Bukan Hanya Sekedar Angka


Bukan Hanya Sekedar Angka 



Banyak diantara kita saat ini mengeluh..  
Habisnya atau berkurangnya angka direkening tabungannya.
Tapi yakinlah kekayaanmu itu bukan angka yang tertulis di rekeningmu.  
Mungkin kita yang hidup saat ini jumlah angka hartanya tak sebanyak yang di miliki qorun pada saat dahulu.. Tapi ketauhilah apa yang kita rasakan saat ini tidak pernah di rasakan oleh orang terkaya didunia pada saat itu. 
Disaat kita masih bisa merasakan nyamannya menggunakan kendaraan saat ini..  Itu tak didapat walau mahalnya  kuda yang dimiliki orang terkaya pada zaman itu.  
Disaat mudahnya kita berkomunikasi detik ini, itu tidak didapat oleh orang yang memiliki kekuasaan dan dunia pada waktu itu yang membutuhkan waktu yang lama walau hanya sekedar menyampaikan pesan..  
Masih banyak yang bisa kita syukuri dari berkurangnya sedikit kotak duniawi. 
Karena rasa kaya bukan hanya sekedar angka.  

Abu salwa rahmat hidayat
26 Ramadhan 1441

Untukmu yang selalu sabar bersamaku

  U ntukmu yang selalu sabar bersamaku.. Tidak akan pernah dalam hatiku terbesit rasa sesal tentang sebuah nama yang tertulis rapi di buku n...