Friday, June 26, 2020

SEMUA AKAN MASUK




Sebuah Pintu yang pasti dimasuki….
Saudaraku… Sebuah pintu yang pasti akan dimasuki oleh setiap manusia ialah kematian… kematian itu adalah pintu dimana setiap orang akan memasukinya.. ia bekerja sesuai ketetapan dari Rabb pencipta makhluk tanpa mengundurkan atau memajukannya sebagaimana firman Allah Azza Wa Jalla dalam surat Al A’raaf ayat 34:
“Tiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya.” (al-A’raaf: 34)
Hati yang sedih dengan cobaan kematian adalah merupakan fitrah manusia, dimana hal ini pun dirasakan oleh panutan kita suri tauladan kita Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam tatkala anak beliau Ibrahim wafat :
Dari sahabat Anas bin Malik Radhiallaahuanhu pernah meriwayatkan ketika putra Rasulullah Ibrahim akan meninggal, ia datang menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedangkan Ibrahim nafasnya sudah terengah-engah, maka kedua mata beliaupun berlinang air mata.
Dalam riwayat lain disebutkan beliau mengambilnya dan meletakkannya di atas pangkuan sambil berkata: "Wahai anakku! Aku tidak memiliki hak kuasa apapun yang dapat kuberikan kepadamu di sisi Allah". Melihat Nabi menangis Abdurrahman bin Auf dan Anas radhialallhuanhu lalu bertanya:
"Wahai Rasulullah mengapa Anda menangis? Bukankah Anda telah melarang menangis?'
Beliau menjawab : "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya tangisan itu adalah rahmat, dan barangsiapa tidak memiliki kasih sayang maka ia tidak mendapatkan kasih sayang", kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya mata bisa berlinang, hati juga bisa berduka namun kita hanya bisa mengucapkan yang diridhai Rabb kita. Wahai Ibrahim, sungguh kami sangat bermuram durja karena berpisah denganmu." (HR. Al-Bukhari dan Musim).
Saudaraku.. Airmata adalah kasih sayang.. namun janganlah tangisan itu dijadikan ratapan karena Rasulullah Shallahualaihi wasalam melarang kita untuk meratap sebagaimana sabda beliau :
“Bukan termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek saku, dan berseru dengan seruan Jahiliyyah “ (H.R al-Bukhari dan Muslim)
“Dari Asid bin Abi Asid dari wanita yang dibaiat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, ia berkata: Di antara perjanjian yang diambil oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dari kami adalah agar kami tidak bermaksiat kepadanya, tidak mencakar wajah, tidak berseru : Celaka!, tidak merobek saku, tidak menjambak rambut (pada saat bersedih) “ (H.R Abu Dawud)
Ya saudaraku… ingatlah Rasul kita yang mulia Shalallahu alaihi wasalam menjelaskan bahwa mayyit itu akan di adzab oleh ratapan keluarganya.. dijelaskan dalam hadist yang bersumber dari beliau Shalallahu alaihi wasalam :
“dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam : Mayit diadzab di kuburnya karena diratapi” (Muttafaqun alaih). Diriwayatkan juga oleh alBukhari dan Muslim yang semisal dengan itu dari alMughirah bin Syu’bah radhiyallaahu anhu
Saudaraku.. jika orang yang Allah kembalikan itu adalah orang yang kita cintai seperti orangtua kita, ibu kita ayah kita.. maka Rasul kita mengajarkan untuk mendoakan mereka.. karena ini adalah amal jariah bagi mereka amal yang tidak akan pernah putus pahalanya walaupun orang tersebut sudah meninggal dunia.. sebagaimana sabda nabi :
“Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: [1] sedekah jariyah, [2] ilmu yang diambil manfaatnya, [3] anak sholih yang mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim no.1631)
Ya saudaraku.. anak sholeh akan bermanfaat untuk orangtuanya kelak karena ia adalah hasil usaha dari orangtua sebagaimana yang Allah firmankan :
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39)
Saudaraku… semoga Allah menjadikan kita termasuk dari anak-anak sholeh dan sholehah yang akan senantiasa mendoakan orangtua kita.. orang yang kita sayangi..
Nasihat untuk diriku…..
(Abu Salwa Rahmat Hidayat)
Ditulis diKantor penghubung Kepulauan Seribu.

Komentar


No comments:

Post a Comment

Untukmu yang selalu sabar bersamaku

  U ntukmu yang selalu sabar bersamaku.. Tidak akan pernah dalam hatiku terbesit rasa sesal tentang sebuah nama yang tertulis rapi di buku n...